PUBLIC SENTIMENT ON THE EXISTENCE OF FOREIGN WORKERS DURING THE COVID-19 PANDEMIC
SENTIMEN PUBLIK TERHADAP KEBERADAAN TENAGA KERJA ASING PADA MASA PANDEMI COVID-19
Abstract
Isu masuknya 10 juta tenaga kerja asing China telah menimbulkan spekulasi tentang aktivitas mereka selama berada di Indonesia. Isu ini semakin menguat di masa Pandemi Covid-19. Pemerintah Indonesia dinilai tidak sensitif dalam menyikapi situasi ini jika masih memberikan VISA bagi para pekerja tersebut. Kehadiran tenaga kerja Tionghoa bukanlah hal baru di Indonesia. Beberapa dari migran ini datang sebagai investor, tetapi sebagian besar datang sebagai pekerja migran, terutama bekerja untuk perusahaan China. Jumlah yang meningkat ini sesuai dengan implementasi Inisiatif Sabuk dan Jalan China, dengan Indonesia sebagai salah satu tujuan utamanya. Sekitar 1.000 perusahaan China, baik negara maupun swasta, beroperasi di sektor konstruksi, pertambangan, dan elektronik di Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini telah menarik semakin banyak pekerja migran dari China. Beberapa bulan lalu, total 500 tenaga kerja asing asal China tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Indonesia. Para pekerja yang akan tiba di Indonesia dalam beberapa minggu mendatang akan mengerjakan berbagai proyek China. Karena pandemi Covid-19, para pekerja ini akan datang berbondong-bondong. Fenomena ini menimbulkan reaksi dari warga sekitar. Sebagian besar orang menyesali keputusan itu. Tulisan ini menunjukkan bagaimana sentimen publik terhadap kasus ini. Dengan menggunakan Social Network Analysis dan Drone Emprit Analysis (DEA), penelitian ini akan mengungkap opini publik terhadap jejaring sosial tersebut. Temuan penelitian ini akan menggambarkan keseluruhan gambaran sentimen publik terhadap keberadaan TKI di Indonesia selama Pandemi Covid-19. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bukti dalam proses pembuatan kebijakan, khususnya kebijakan tenaga kerja asing